Friday, December 01, 2006

Setiap hari adalah hari kemenangan

Hari galungan kemarin, sekali lagi saya harus merayakannya di tanah yang asing ini.
Tiada lagi membuat penjor di hari selasa, yang sebelumnya harus disiapkan ambu ( janur muda ) dan janurnya.
Semuanya digantikan dengan rutinitas seperti hari biasa di negeri ini, bagaikan tiada bedanya dengan hari-hari biasa.
Ini adalah hari kemenangan kami ...
kemenangan terhadap sifat-sifat adharma, terhadap keangkaramurkaan, terhadap perilaku zalim, terhadap nafsu duniawi dan kebencian di dunia.
Ini adalah saat yang menyenangkan di Bali, saatnya bersembahyang, dan ingat terhadap yang diAtas.

Seingat saya sebagai anak-anak hari raya adalah hari yang berbahagia, saat uang berlimpah, dan baju baru. Yah begitulah.... semua kesedihan terasa hilang di hari raya. Tentunya di semua tempat pun juga begitu.
Tetapi kebahagiaan di hari raya, semakin menghilang seiring dengan bertambahnya usia dan beban. Hari raya berarti pengeluaran yang bertambah, uang jerih payah yang harus hilang dengan mudahnya. Dan makna kemenanganpun semakin saya rasakan menjadi beban, bila kemenangan hanya satu hari berarti hari-hari selanjutnya hanyalah kekalahan. Setiap hari lainnya saya harus berjuang melawan diri sendiri, kemalasan dan ketakutan yang begitu perkasa.

Saya ingin menang setiap hari , setiap hari adalah hari suci, setiap hari adalah hari raya. Setiap pagi adalah fajar dari hari yang indah. Bisakah ..? Musuh terlihat begitu perkasa dan sangat menyukai pertarungan. .

1 comment:

Anonymous said...

kata orang, setiap hari adalah hari yang indah, kalau hari ini harimu tak indah, santai saja, toh besok harimu hari yg indah lagi... ;)